Sabtu, 07 Mei 2011

MESKI DUNIA HANYA SELEBAR DAUN KELOR

by Sipti Amari on Monday, December 14, 2009 at 6:42am



Akhirnya terbeli juga deh itu majalah. Sebuah majalah ternama terbitan ibukota edisi tahunan. Seorang teman di facebook sedikit mengupas isi majalah itu. Pokoknya,wajib baca! Begitu sarannya. Karena penasaran,ya terbelilah itu majalah,meski bulan ini kantongku sudah cukup terkuras untuk membeli majalah-majalah lain,untukku n anakku... 

"Hidup pasti lebih bergairah,jika dijalani seperti penjelajah. Penuh rasa ingin tahu,menyukai setiap hal tak terduga,antusias pd perubahan. Tidak mandek ketika situasi menjadi mapan,berani berpikir dan melakukan yg berbeda. Ini memang soal keberanian,sekaligus kecermatan mengukur besarnya resiko. Columbus 'tak sengaja' menemukan Bernua Amerika. Marcopolo melintasi separuh dunia untuk mencapai daratan Cina. Namun siapa pun bisa menemukan 'dunia-dunia baru' yg tak terbayangkan sebelumnya jika saja mau membiarkan dirinya melangkah lebih jauh dr tempatnya berdiri sekarang." Kalimat-kalimat yg penuh inspirasi... Apalagi terpampang foto-foto sang pemimpin redaksi saat sedang 'berpetualang' ke Rotorua-New Zealand,Pamukalle-Turki dan Namibia-Afrika. Hiks,bikin iri aja... 

Sejak dulu aku memang punya obsesi bisa ke luar negeri. Entah itu karena mengikuti tugas suami (karena aku bukan wanita karir,ya nunut bojo wae lah...),bersekolah atau sekedar berlibur. Mungkin teman sebangkuku di SMP (Edelline Veronia) masih ingat apa yg aku tulis di buku BK tentang cita-citaku di masa depan,yaitu bisa bersekolah di Harvard Unversity,Amerika Serikat... Hihihi. Ngayal banget ya. Untuk ukuran anak SMP,itu cita-cita yg bagaikan punguk merindukan bulan. Terlalu muluk... Tp entah kenapa,sudah terpatri sedari dulu. Bagiku Harvard adalah simbol pendidikan yg paling elit. Tak mudah untuk bisa bersekolah di sana. Hanya orang-orang tertentu yg punya kecerdasan luar biasa. Dan lulusannya,dipastikan akan sukses besar. Salah satunya Mark Zuckenberg,pencipta facebook. Tapi angan tinggal lah angan. Dengan kecerdasan yg 'pas-pasan',akhirnya aku tersadar dan cukup tau diri untuk melupakan cita-citaku itu. Alhamdulillah,ternyata aku bisa diterima dan menikmati indahnya menjadi seorang mahasiswa di salah satu 'reputable university',di jurusan yg lumayan favorit pula. Kadang kalo inget aku pernah punya cita-cita sekolah di Harvard,jd suka senyum-senyum sendiri. Gue getho loh,dengan kecerdasan yg biasa-biasa ajah,kuliah di Harvard??? Nekadsss!!! Hihihi. 

Saat kuliah,sebenarnya aku punya banyak kesempatan untuk ke luar negeri lewat program pertukaran pemuda. Tapi entah kenapa selalu saja menyeruak rasa tidak percaya diri untuk mendaftarkan diri. Meski sudah mengikuti kursus Inggris di sebuah lembaga bahasa asing terkenal di Jogja,aku merasa kemampuan bahasa Inggrisku masih saja kurang. Apalagi,konon katanya,untuk bisa menjadi salah satu kandidat program pertukaran pemuda,syaratnya adalah bisa menguasai salah satu tarian Indonesia. Menari??? Hehehe,enggak deh. Kalo cuma nyanyi,aku mah jagonya. Tapi kalo nari,mesti mikir-mikir berjuta-juta kali dulu... Akhirnya sampai lulus kuliah,cita-citaku ke luar negeri kandas di tengah jalan. Apalagi selang 1 bulan setelah wisuda,aku langsung dipersunting suamiku,tanpa sempat mengaplikasikan ilmuku di dunia kerja. Apalagi mendaftarkan schoolarship untuk bersekolah ke luar negeri. 

Dulu aku sempat iri dan meratapi nasib melihat temen-temenku bisa keluar negeri. Sahabatku saat kuliah bekerja sebagai pramugari di maskapai penerbangan asing. Dia biasa singgah dari satu negara ke negara lainnya hanya dalam hitungan minggu. Melihat foto-fotonya berpose di landmark beberapa negara,rasanya ngenes banget... Temen kuliahku yg lain pernah bekerja sebagai wartawati kepresidenan. Jadi setiap sang kepala negara sedang melawat ke mancanegara,bisa dipastikan dia ikut serta menjadi salah satu anggota rombongan. Aku amat menikmati catatan perjalanannya di blog pribadinya. Jadi serasa aku sendiri yg mengalaminya. Temen kuliahku yg lain mengikuti suaminya yg melanjutkan studinya ke Australia,bahkan melahirkan anak pertamanya di sana. Belum lagi cerita dr temen SD-ku yg melanjutkan kuliahnya di Jerman,kemudian ke Malaysia. Salut lah dengan keberanian dan kenekadannya sekolah di luar negeri dengan segala keterbatasan dan kekurangan yg dimilikinya. Belum lagi adikku,yg nilai bahasa Inggrisnya selalu mepets n pas-pasan,sekarang bisa melanggang dengan leluasa setiap tahunnya ke luar negeri. Secara,dia kerja di kapal pesiar... Malaysia,Belanda,Perancis,Rusia,Amerika,Kanada,Meksiko adalah beberapa negara yg pernah disinggahinya. Upline-ku di sebuah direct selling yg aku ikuti,setiap tahunnya bisa jalan-jalan ke luar negeri gratis,sebagai penghargaan atas prestasi penjualan yg diperolehnya. Masih banyak lagi teman-temanku yg kini bekerja dan berdomisili di mancanegara. Uh,kayanya keren banget ya bisa berpose di landmark negara-negara lain... Inilah dampak langsung dari globalisasi. Setiap orang sekarang bisa dengan mudah bekerja di berbagai negara. 

Here I am,'terperangkap' dalam hirup-pikuk dunia rumah tangga... Duniaku sekarang hanyalah rumah,sekolah anakku,pasar,tak pernah jauh-jauh dari kota kelahiranku Cilacap... Dulu aku sering bolak-balik ke luar kota untuk kulakan dagangan. Tapi semenjak keberadaan internet semakin mempermudah kehidupan,aku jd tidak tertarik lagi untuk hunting dagangan ke luar kota. Cukup klik,pesen via sms/e-mail,transfer,selang beberapa hari kurir ekspedisi akan mengetuk pintu depan rumahku,membawa barang-barang yg aku pesan. Begitu mudah dan...murah,karena aku tidak perlu lagi mengeluarkan biaya-biaya tak terduga untuk akomodasi dan transportasi. Ya,bagiku dunia memang selebar daun kelor... Tp tak mungkin lah aku terus meratapi nasib atas pilihan yg telah aku putuskan. Suamiku belum pernah bertugas ke luar negeri. Jadi aku tak pernah mengikutinya bertugas ke luar negeri. Pernah memang dia diberi kesempatan. Tapi dia menolaknya mentah-mentah,karena negara yg dituju adalah negara non muslim,yg pastinya akan mempersulitnya dengan penampilannya sekarang ini. Mengajukan beasiswa ke luar negeri? Buat apa? Aku sekarang hanyalah ibu rumah tangga. Bersekolah lagi sepertinya bukan pilihan yg tepat,karena aku sedang berkonsentrasi mengurus keluargaku terlebih dahulu. Jalan-jalan? Wah,sama saja buang-buang duit... Untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini pun harus benar-benar diperhitungkan. Kalo uangnya buat jalan-jalan ke luar negeri,bagaimana anakku bisa melanjutkan pendidikan tingginya. Lebih baik uangnya ditabung saja. Tul ga? Intinya,dengan isi kantong yg pas-pasan harus R E A L I S T I S... 

Tapi bagaimanapun obsesi untuk bisa ke luar negeri tetap ada. Kemana lagi kalo bukan untuk melaksanakan ibadah haji,menunaikan panggilang Sang Illahi. Kalo ini,insya Alloh,selama hayat dikandung badan,selama napas masih berhembus,akan diusahakan sekuat tenaga. Bukan sekedar gaya-gayaan or pamer. Inilah kewajiban yg harus kita laksanakan. Kenapa kita lebih mengutamakan membeli rumah,kendaraan atau sekedar jalan-jalan ke luar negeri,padahal ada yg lebih wajib dari itu semua... Untuk hal yg satu ini,mau ga mau,harus diusahakan. Semoga Alloh mengabulkannya,disaat yg tepat,di saat segalanya sudah siap. Aamiin... 

Bagiku duniaku hanyalah selebar daun kelor... Dengan segala keterbatasan aku tak bisa membiarkan diriku melangkah lebih jauh dari tempatku berdiri sekarang. Batinku pun tak sanggup menerawang lebih dalam lagi untuk membayangkan bagaimana rupa negara lain,meski aku sudah membaca ratusan judul buku dan menonton film-film dengan latar belakang negara-negara lain. Tapi aku tak stagnan sampai di sini. Lewat ilmu bahasa Inggris yg aku ajarkan,aku berharap murid-muridku bisa menjadi bagian dari peradaban dunia,bisa berpartisipasi dalam era globalisasi,namun tetap ingat pada akar budaya dan asal-muasalnya,tanpa meninggalkan identitasnya sebagai muslim sejati. Lewat QS Al Hujurat/49:13 Alloh SWT berfirman: "Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yg paling mulia di sisi Alloh ialah orang yg paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." 

Mengutip apa yg diucapkan oleh Imam Syafi'i: 
"Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkanlah negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah,kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah,manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan. Jika mengalir menjadi jernih,jika tidak,kan keruh menggenang. Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa. Anak panah jika tidak tinggalkanbusur tak aka ken sasaran. Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam,tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang. Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang. Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan..." 

Jika Alloh berkehendak,apapun bisa terwujud. Jadi jangan berhenti bermimpi meski saat ini kamu merasa duniamu hanya selebar daun kelor... ^_^ 
    • Frida Yunita Sinurat very nice, Ipi!!! I like this note!
      manusia memang hanya bisa berencana tapi Tuhanlah yang menentukan!
      jangan pesimis dulu...sapa tau nanti malah anakmu yang dapat kesempatan ke luar negeri, dan kamu diajak! haha...
      who knows!

      keep writing, sista!
      December 14, 2009 at 6:53am
    • Winda Astuti sangat impressive!, bagus banget,..nice sharing, inspiring me ..keep on writing my sister or make a blog , have you?..dan jangan pernah berhenti bermimpi, sesederhana apapun itu adalah imipian kita..our existence, mengisi hidup dengan hal yang bermaanfaat bagi umah..that why Alloh create us..as Khalifah dibumi Alloh...keep on going my best friend!
      December 14, 2009 at 8:37am 
    • Edelyne Veronia Oehmke Bagus bgt Sip, paling ngga isinya hampir sama dgn yg kurasakan sekarang, aku msh inget ko cita2mu itu, Harvard, kamu beruntung bs mengungkapkan semuanya lewat tulisan, coba kirim ke majalah dong Sip, biar lebih banyak wanita yg baca...oke..aku tunggu catatan lainnya ya..
      December 14, 2009 at 11:07am
    • Iip Rahmat Illahi Inspiratif bgt Mi..
      December 14, 2009 at 11:25am
    • Prakoso ScooUpil Hoetomo Sep bu... Tambah lg catatan bagusnya....
      December 14, 2009 at 11:26am 
    • Tenny Widiana 
      Berarti majalah yg sama yg kita baca Pi....makanya aku pernah bikin status.....bisakan aku menemukan dunia2 baru...karena kita sudah mandek dgn keadaan kita sekarang ini sbg IRT...dan waktu itu dirimu pernah comen d wall postku.. . .."Apa2...See More
      December 14, 2009 at 12:23pm 
    • Sipti Amari Thanks buat komennya. Jd smgt pngn nulis lg neh.
      Frida n Winda: you both are my inspiration... Lwt pnglaman kalian,aku seolah mrasakn apa yg kalian alami. Ksmptn yg ga bsa ddpt smua org...
      Tenny: tulisan ini sbnarny msh ada sambunganny lg,trutama bgmn mwujudkn mimpi2 kita dgn keadaan kita skrg ini,yg insya Alloh lbh mulia dr apa yg dbyangkn org. Just wait n see. ^_^
      December 14, 2009 at 1:02pm
    • Agnes Dwi Alamsari Debby 
      very touched by Ipi's Note..
      sama aja sebenernya..daku pun berasa pemilik Cilacap banget karna nguplek2 di sini..haha..malah di keluargaku akulah satu2nya yg blm pernah naik pesawat ke luarnegri..menyedìhkan yak. Heee..however..masih menyimpan mimpi bisa ke Venesia Italy..naik Gondola..kata suami siy meski keliatan tak mungkin tapi "Moso ora klakono" hm..bagi Tuhan tak ada yg mustahil..kalau DIA sudah berkehendak.Ya tho..
      December 14, 2009 at 2:21pm
    • Tenny Widiana Aku tunggu Ummi Sipti tulisan2mu...btw kapan novelmu bisa aku baca...itu salah satu cita2mu kan???he he he...semangatmu menginspirasikanku Pi...
      December 14, 2009 at 2:50pm 
    • Winda Astuti 
      ‎@Tenny&Sipti: waduh aku bangkit dari kubur denger namaku disebut2...ten..kamu lebih tau tentang aku yang sesungguhnya gimana aku jatuh bangun jatuh bangun gitu terus-mungkin karena modalku nekad dan bukan otak-...ada banyak yang sukses mi...See More
      December 14, 2009 at 3:19pm
    • Rusmaya Sari tnx ya pi...tulisanmu menggugah semangatku...,sungguh aq sedang merasa jenuh dg hidupku pi...,duniaku bak seluas daun kelor...,sampai sekedar bermimpipun aku merasa takut...,berbahagialah spt drmu yg masih mampu merangkai mimpi yg begitu indah...so smg ke depan duniamu smakin penuh warna yg cerah...n kutunggu tulisan berikutny y...
      December 14, 2009 at 4:59pm 
    • Russanti Mulyantoro 
      Menulis adl salah satu sarana mengungkapkan smua feel di hati,lewat tulisan jg seseorg akan mampu membaca ap yg dirasakan orla.Making notes-one of specific writing-,kebahagiaan adl relatif tp yg penting bgmn qt mampu bersyukur dgn kondisi skr...as a wife,mom also frenz for others.terjebak dlm satu rutinitas yg mgk akan puluhan taun dijalani adl lebih baik drpd hy bermimpi tnp bertindak...God create a woman for many purposes,include our specially as a woman...so,enjoy it...:)
      December 14, 2009 at 5:32pm 
    • Iip Rahmat Illahi Saluut utk wanita2 hebat.. :-)
      Smoga msh byk makhluk2 spt kalian diluar sana.. & Aku brharap Tuhan akan memprtemukan slh 1 nya dgnku..
      Lanjutkan mimpi2 kalian ibu2 yg hebat.. :-)
      December 14, 2009 at 6:23pm
    • Amelya Santi 
      Jempol Pi!! Smua yg ada,yg melekat,yg terjadi d diri qt,,itulah sesungguhnya yg terbaik bagi qt,,takaran yg tepat,hanya takaran Allah,,smua yg terlihat indah d luar qt,,blm tentu baik bwt qt,,takdir yg qt jalani skrn ini,,sebetulnya sdh tertulis 50 thn sblm qt d lahirkan,,jd qt hanya menjalankan skenario yg Allah bwt unt qt,tinggal qt berjalan sambil berpegangan dgn iman Allah,insyaAllah,smua pasti akan baik2 saja,,,,smua akan indah jika sdh pada waktunya,,,,,,
      December 15, 2009 at 6:02am
    • Isnantyo A. Widyatmiko 
      Maksud dr ucapan Al Imam Asy Syafi'i Rahimahulloh,"...Tinggalkanlah negerimu dan merantaulah ke negeri orang..." adalah marantau/hijrah demi menuntut ilmu agama.
      Krn makna hijrah scr syariat adalah meninggalkan sesuatu demi Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah artinya mencari sesuatu yang ada disisi-Nya, dan demi Rasul-Nya artinya ittiba’ dan senang terhadap tuntunan Rasul-Nya.

      Bentuk-bentuk Hijrah:
      1. Meninggalkan negeri syirik menuju negeri tauhid.
      2. meninggalkan negeri bidáh menuju negeri sunnah.
      3. Meninggalkan negeri penuh maksiat menuju negeri yang sedikit kemaksiatan.

      Ketiga bentuk hijrah tersebut adalah pengaruh dari makna hijrah.(Riyadhush Shalihin dan Arba'in Nawawi bab Ikhlash,karya Imam An Nawawi).

      Ada 2 Negeri/kota yang aku(dan keluarga) punya cita2 untuk dapat hidup si dalalmnya yaitu Mekkah dan Madinah, di mana didalam 2 kota tsb masih tedapat Ulama'2 Rabbani yg senantiasa menjaga Al Qur'an dan Sunnah2 Rasul. 2 Negeri yang selamat dari fitnah Dajjal la'natulloh. 
      December 15, 2009 at 6:12am 
    • Amelya Santi Ingat teman,,smua yg nampak indah,sesungguhnya justru itu ujian berat,,,krn biasanya,hal yg menyenangkan,,akan mudah melenakan manusia,,,jd,tugas berat qt sekarang berusahalah agar selalu dlm iman Allah,,agar smua kesukaan dan kedukaan yg ada d depan qt,bisa qt lewati dgn iklas,,aamiin,,,hehe,,semangadddd!!!!!
      December 15, 2009 at 6:14am 
    • Yuli Astuti A apik pi ... semangat..semangat...
      December 15, 2009 at 8:00am 
    • Isnantyo A. Widyatmiko ‎@Bu Melly: nuwun sewu Bu, kawulo badhe ngoreksi sekedhik komenipun panjenengan "...takdir yg qt jalani skrn ini,,sebetulnya sdh tertulis 50 thn sblm qt d lahirkan...", ingkang leres " penulisan taqdir bagi seluruh makhluk di lauh mahfudz 50 ribu tahun sebelum penciptaan bumi dan langit."
      December 15, 2009 at 12:52pm
    • Hesty Wahjoeningtias 
      ikutan komen ah..

      Aku sempet tersentak saat aku nemu buku BK jaman smp & diari2 lamaku.. Apa yg aku inginkan (walo ga smua sih) terwujud.. Kuliah b jep d skolah bahasa plg tua d bdg, pergi haji, pergi k jp..
      Tp, saat menjalaninya, tentu aja ga seindah bayangan org lain.. Ga cm air mata bahagia yg mengalir. Tp jg penyesalan, kmarahan en kerumitan lainnya..
      Ada pelajaran bahwa apa yg terjadi skarang punya andil d masa mendatang. Jd, jalani saat ini dg yg terbaik, benar adanya..

      Betapa banyak lembaran diaryku yg digoreskan dg keinginan berhaji. Ingin diampuni sgala dosa, ingin jd salah satu penghuni surga.. Yup! Aku ga peduli dg tambahan embel2 'hajjah'.. Aku hanya ingin hadir d al haram, bertemu dgNYA dsana & berharap pengampunanNYA.. Dan aku mendapatkan kesempatannya stlh lewati bnyak hal.. Sebelumnya sampai2 ada masa aku ga berani liat muslimah berjilbab.. Karena aku terlalu malu dg hidupku yg tanpa pegangan waktu itu. Walo dmikian, aku cukup keras kepala. Aku bilang pdNYA 'Sesulit apapun takdir yg harus kujalani & sebobrok apapun amalanku, aku tetap mencintaiMU.. Aku ga pernah mau menyerah u/ menjadi manusia yg baik..'

      So, jgn pernah berhenti berharap.. Apalagi u/ urusan kebaikan.. InsyaALLAH dimudahkan..

      Kunjunganku k jp jg dlm rangka ibadah. Menjemput sperm.. Hehe.. Ga bisa lewat imel, sms, surat pos, tlp sih..
      Kami merindukan anak sholeh yg dpt menjadi qurrota ayun & meringankan beban kami d dunia & akhirat..

      Stuju bgt dg pa koko ttg hidup d negara non muslim..
      Keliatan keren emang bisa kluar negri.. Tp saat makanan & minuman halal sulit d dapat, pandangan mata harus terus menunduk, ga da suara azan ato pengajian.. Rasanya gurun arab masih jauh lebih menyenangkan..
      Beberapa teman menyarankan u/ menyantap saja makanan & minuman ga halal itu dg alasan survival.. Tp baru mikirin aja rasanya ga tenang banget.. Apalagi mengkonsumsinya.. Pernah suamiku salah beli. Tp kami sudah memakannya. Kami ga teliti dlu sblm makan.. Rasa menyesalnya menghilangkan smua nikmat & kenyangnya.. Bener2 ga barakah..

      Jd meski sedih pisah lg dg suami, aku sempat bersyukur visaku ga bs diperpanjang. Mdh2an dg kembali ke ina, asupan u/ janinku jauh lbh terjaga kehalalan & barakah.. Dan kami benar2 bisa mendapatkan anak yg sholeh.. Âmîn..

      Dan suamiku tercinta jg berharap bsa sgera pulang stlh skul selesai & mengumpulkan modal u/ plg.
      Jd, teman2, kalo suamiku plg & kalian pnya pekerjaan u/ suamiku, jgn sungkan2 ya? Tdk apa sdikit, yg pntg halal & insyaALLAH barakallah..
      Ìhik.. Ini sih bukan komen. Tp curhat. Bae ah.. Gaya..Hehehe..

      Rumput tetangga emg keliatan lbh ijo, smpe2 kita lupa, klo d halaman kita lebih bnyk tanaman bunga yg kalo dtata & drawat bisa jd taman plg indah...
      December 15, 2009 at 11:20pm
    • Irma Purbaningsih 
      Hebat bu...aku salut banget sama notenya..
      impinan indah yang terpendam, mudah2an Allah selalu mendengar dan menjawab setiap doa2 yang kita panjatkan...amin.
      rumput tetangga terkadang jauh lebih indah dari yang kita pandang, padahal belum tentu semua itu benar...
      bersyukurlah atas apa yang kita raih....jika belum tetapkanlah sebagai harapan dan impinan untuk menapaki hidup ini agar semangat ta pernah padam.
      jangan pernah berhenti berharap kalau impian kita akan terwujud walau kita ta pernah tau entah kapan.
      Allah selalu bersama kita, kalau kita bisa merasakan bahwa hidup ini sebernarnya indah walau impinan masih dalam angan2.
      kita hanya menjalani taqdir yang telah ditulis Allah sebelum kita dilahirkan..
      kita ta pernah bisa mengubah taqdir, mudah2an taqdir yang belum terjadi adalah angan2 dan impinan yang kita harapkan...
      maha besar Allah dengan segala kuasanya yang ta terbatas oleh ruang dan waktu.
      December 16, 2009 at 10:59am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar