Jadi kita tentukan dulu siapa target market barang kita. Setelah tahu, baru kita bidik calon pembeli ini. Untuk mendapatkan pelanggan ini ada beberapa cara.
Pertama, kita tarik mereka supaya mendatangi ke kita. Untuk itu kita harus tawarkan daya tarik atau nilai tambah barang kita. Lalu kita komunikasikan supaya mereka tahu. Ini biasanya dilakukan dengan iklan yang cocok dengan perilaku media mereka. Jenis iklan ada banyak mulai dari selebaran atau brosur yang dibagikan, pemasangan spanduk, papan nama, iklan suratkabar, majalah, radio, internet (blog, facebook), sampai yang mahal seperti iklan televisi (kalau produk kita dijual secara nasional). Tujuan iklan membuat mereka tahu barang yang kita jual dan menariknya.
Kedua, kita buat daya tarik melalui promosi yang sifatnya jangka pendek. Misalnya kita tawarkan diskon 20% untuk pembelian selama seminggu, beli sejumah tertentu dapat hadiah, beli 2 gratis 1, lakukan pameran yang cocok atau bagikan sampel. Adanya iming-iming ini akan membuat mereka cepat-cepat membeli.
Cara ketiga, kita aktif menghubungi dan/ atau mendatangi pembeli.Istilahnya jemput bola. Kita telepon atau SMS calon pembeli yang potensial. Kita tawarkan barang kita dengan daya tariknya. Kalau barang kita dimungkinkan dibawa, kita dapat berkeliling (mobile) mengunjungi lokasi-lokasi yang banyak dihuni target market kita. Sebagai contoh, kita menjual perlengkapan bayi, kita dapat tawarkan ke ibu-ibu hamil yang sedang memeriksakan ke dokter kandungan. Mereka akan melahirkan kemungkinan membutuhkan barang kita sangat besar.
Cara keempat, adalah mendatangi komunitas. Komunitas adalah ajang kumpul-kumpul orang yang memiliki hobi atau minat sama. Ini cukup efektif karena kita bisa memilih komunitas yang paling cocok dengan barang kita. Saya beri contoh salah satu penjual makanan burung. Untuk mendapat pelanggan, dia kunjungi komunitas pencinta burung berkicau yang sering adu lomba di lapangan terbuka. Dia mengunjungi pemilik-pemilik burung yang sedang berlomba dan efektif menawarkan makanan burungnya.
Cara kelima adalah dengan bekerja sama atau networking. Ini cara yang sangat efektif dan efisien. Artinya kita bekerajasama dengan pihak lain yang memiliki kesamaan target market. Sebagai contoh rumah makan-rumah makan di pantura Jawa bekerja sama dengan agen travel atau sopir bis. Saat istirahat perjalanan, sopir menurunkan penumpang untuk makan malam di rumah makan yang bekerja sama. Otomatis para penumpang turun dan makan di rumah makan tadi. Ini terjadi karena rumah makan telah bekerja sama dengan para sopir tadi.
Cara keenam adalah dengan meminta referensi atau rujukan dari pelanggan lama kita. Kalau kita sudah punya pelanggan jangan lupa meminta mereka memberikan 4-5 sahabatnya untuk membeli ke kita. Ini cara yang efektif sehingga pelanggan mereferensikan barang kita ke saudara, teman atau relasinya untuk beli juga ke kita.
Cara ketujuh adalah gabungan atau integrasi dari cara-cara di atas. Semua ini dapat diterapkan dan dipilih yang paling cocok. Yang terpenting bapak harus mendefiniskan dulu siapa pelanggan yang membutuhkan barang bapak. Lalu gunakan pendekatan-pendekatan di atas. Kalau ingin lebih mendalami, bapak bisa baca buku saya berjudul “Marketing For Everyone” yang memberi pedoman memasarkan usaha (judulnya bahasa Inggris, namun isinya bahasa Indonesia). Akhirnya, saya ucapkan selamat merintis usaha, tetap tekun dan sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar